|
|
|
|
KabarIndonesia – Jakarta, 💳 Lowongan Kerja PT.Indomaret Resmi DibukaDapatkan pekerjaan dari PT.Indomaret lewat program COVID19. Segera mendaftar pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Bantuan akan dikirimkan setiap bulan selengkapnya....
|
|
|

INTERNASIONAL
PWI Ingin Jadi Agen Perdamaian di Semenanjung Korea
Oleh : Buddy Wirawan | 22-Des-2017, 09:48:17 WIB
|
KabarIndonesia - Keinginan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menjadi agen perdamaian bagi konflik di Semenanjung Korea disambut baik Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea (PPIK), dengan memberikan akses untuk membantu anggota PWI menulis tentang Korea Utara. "Kami berharap, dengan kerjasama itu reportase dan pemberitaan mengenai konflik yang sudah berlangsung lebih dari enam dekade ini selain faktual juga disampaikan dalam kerangka perdamaian," ujar Sekjen PPIK Teguh Santosa dalam keterangan yang diterima KabarIndonesia, Jumat (22/12). Menurutnnya, masih banyak reportase mengenai konflik di Semenanjung Korea yang tidak faktual dan cenderung memperpanas suasana. Untuk itu, dirinya bersedia memfasilitasi kunjungan PWI ke Korea Utara agar wartawan mendapatkan pemahaman langsung tentang situasi di Korea Utara. "Dari perspektif jurnalisme damai, perlu bagi setiap wartawan memahami sebuah konflik dari sudut pandang yang lebih luas, historis dan kontekstual," tutur dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah belasan kali mengunjungi Korea Utara dan Korea Selatan ini.
Keinginan PWI itu disampaikan Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun dalam jamuan makan malam dengan Direktur Hubungan Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Hwang Soonsung di Seoul, Selasa malam (19/12). Hendry mengatakan, sudah menjadi kewajiban wartawan Indonesia ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 yang dipraktikkan oleh founding fathers.(*)
Keterangan foto: (kiri ke kanan) Sekjen PPIK Teguh Santosa dan Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat Korea, Kim Yong Nam, dalam sebuah kesempatan di Pyongyang.
|
|
|
|
|