|
HUKUM
Terkuak, Bisnis "Sampingan" Kapolsek Mentewe
Oleh : Gusti Wahyu Hidayat | 31-Des-2008, 15:49:10 WIB
|
KabarIndonesia - Bisnis sampingan yang kental dengan aksi kearogansian Ipda Sigit Rahayudi yang dikenal sebagai Kapolsek Mentewe, Tanah Bumbu bersama jajarannya kini akhirnya mulai terkuak.
Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM ) Senin (29/12) lalu, menemukan sejumlah dokumen dokumen penting yang di dalamnya menunjukkan kalau meraka tidak mengakui statusnya sebagai perwira dan anggota Polri. Bukannya melindungi dan mengayomi serta menegakkan kebenaran dan keadilan, tetapi malah merusak nama baik dan membangun premanisme.
Hal ini dibeberkan oleh Direktur Lembaga Pengawas Control Angkatan Muda Pembaharuan dan Peduli Lingkungan Hidup (LPCAMPLHI) Tanah Bumbu, Mahyudin mengatakan dokumen-dokumen yang menyatakan Sigit Rahayudi beserta Tenriangka, bukan bagian dari anggota Polisi Republik Indonesia (Polri)," Dalam dokumen ini menunjukkan kalo kedua orang ini adalah hanya warga sipil biasa yang memiliki pekerjaan tidak jelas alias swasta saja", beber Mahyudin.
Dugaan kuat, keduanya menjadi "backing" salah satu warga di antara kedua belah pihak warga yang bersengketa dalam kasus kepemilikan lahan kelompok di Mentewe. Terkuaknya dugaan ini ketika terjadi di dalam proses musyawarah mufakat di Balai Desa Mentewe.
Musyawarah yang difasilitasi oleh Aparatur Pemerintahan Desa Mentewe, Salimi, berubah menjadi perang mulut dan urat saraf. Saat itulah Sigit sebagai wakil dan di beri kuasa oleh salah satu pihak yang bertikai mengeluarkan surat kuasa, serentak hal itu mengacaukan fokus permasalahan yang dibahas. Akhirnya dialog pun menjadi mereda dan pudar tanpa hasil.
Ditemui di tempat lain, di Ruang Waka Polres Tanah Bumbu, salah satu pentolan aktivis Tanbu, Rudi Hartono, bingung melihat dokumen tersebut yang mana tertera Sigit Rahayudi cs mengaku sebagai pihak swasta.
"Inikan sudah ada nuansa dan kesengajaan melakukan perbuatan melawan hukum, terkait pemalsuan identitas diri untuk melakukan pembohongan publik," tandas Rudi. Ketika dikonfirmasi langsung baik melalui telpon dan SMS (Short Messege Service), Sigit tidak mau mengangkat dan membalasnya, padahal nada sambung tetap berbunyi.
Karena merasa terusik dengan diungkapnya masalah ini oleh LSM, Sigit malah berkoar dan bernada menantang kepada seorang wartawan koran harian lokal, dia siap dilaporkan ke mana saja, dan tidak takut kalau masalah ini di ekspos media massa.
"Mau diekspos,ekspos saja, saya tidak takut, dilaporkan ke mana saja, ke Komisi Kode Etik Polri (KKEP) Mabes Polri sekalipun tidak takut", ujarnya mengutip pernyataan Sigit yang penuh arogan dan emosi itu. (*)
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com
|
|
|
|
|