|
|
|
|
KabarIndonesia – Jakarta, 💳 Lowongan Kerja PT.Indomaret Resmi DibukaDapatkan pekerjaan dari PT.Indomaret lewat program COVID19. Segera mendaftar pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Bantuan akan dikirimkan setiap bulan selengkapnya....
|
|
|

PROFIL
Selamat Jalan Gus!
Oleh : Titiek Hariati | 30-Des-2009, 21:50:51 WIB
|
KabarIndonesia - 30 Desember 2009, jam 18.45 WIB, Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya, Gus Dur, mantan presiden RI yang ke-4. Mengejutkan, meskipun berita sakitnya sudah diketahui publik sejak beberapa waktu silam, mulai tokoh-tokoh masyarakat, pejabat, hingga RI-1 tampak berdatangan silih berganti ke RSCM sebelum jenazah akhirnya diberangkatkan ke rumah duka di Ciganjur untuk nantinya dilanjutkan ke kampung halaman beliau di Jombang.
Gus Dur adalah sosok yang unik dan menarik. Cucu pendiri NU ini telah mengisi buku sejarah nasional bangsanya dengan catatan-catatan yang sulit terlupakan. Bagi masyarakat Tionghwa terutama, nama beliau adalah simbol dari sebuah era baru bagi etnis ini. Imlek dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional. Maka tidak ada lagi tabu bagi siapa pun untuk menyaksikan kegiatan tradisi dan budaya Tionghwa di tanah air ini yang sejak era Gus Dur seolah tidak terbendung lagi.
Pandangan-pandangan politiknya juga seringkali mencengangkan terutama untuk luar negeri. Hubungan dengan Israel misalnya, meskipun banyak mendapat tantangan di dalam negerinya sendiri.
Ada lagi yang bisa dicatat, yakni tentang gaya personal life-nya. Tradisi dan protokoler kepresidenan di istana, seringkali harus dibingungkan dengan kebiasaan-kebiasaan Gus Dur yang dianggap keluar pakem sebagai RI-1 di rumah presidennya.
Cara bicaranya yang ceplas ceplos, juga kritikan-kritikannya yang tajam dan bahkan sinis terhadap lawan-lawan politiknya adalah gaya khas seorang Gus Dur yang diam-diam banyak penggemarnya karena keberanian ini tidak dimiliki oleh setiap politikus yang lebih suka berdiplomatis.
Kendala fisik yang dideritanya beberapa tahun terakhir tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk tetap menyumbangkan pemikiran-pemikirannya bagi bangsa ini. Orang-orang terdekatnya telah turut memelihara eksistensi seorang Gus Dur dengan penuh ketelatenan, sehingga Gus Dur menjelang akhir hayatnya masih banyak berpikir tentang bangsa ini.
Saat ini Gus Dur sudah pergi, yang tertinggal adalah keteladanan dan semangatnya bagi generasi-generasi penerusnya. Selamat jalan Gus, semoga dilapangkan jalanmu menghadap-Nya ....!! Amien. (*)
(foto diambil dari wiwitfatur.wordpress.com )
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: http://www.kabarindonesia.com
|
|
|
|
|