|
|
|
|
KabarIndonesia - Berikut beberapa alasan mengapa International Press Card HOKI bukan sekedar Press Card biasa: - Jumlah penulis Harian Online Kabar Indonesia (HOKI) terus bertambah, hingga sudah mencapai lebih dari 15.000 orang banyaknya; - HOKI telah mendapat penghargaan MURI sebagai media yang selengkapnya....
|
|
|
DAERAH
Beras SRI Tasik Ikut Pameran di Jerman
Oleh : Redi Mulyadi | 30-Des-2009, 22:36:44 WIB
|
KabarIndonesia - Setelah berhasil melakukan ekspor beras ke Amerika Serikat dan sejumlah negara lain, produk padi organik dari teknik penanaman dengan system rice intensification (SRI) Kabupaten Tasikmalaya akan ikut dipamerkan dalam pameran produk ramah lingkungan di Jerman pada Januari 2010 mendatang.
Demikian diungkapkan Ir. H. Henry Nugroho MP, Kepala Dinas Pertanian Tasikmalaya kepada KabarIndonesia di ruang kerjanya, kemarin.
“Setelah mengikuti ajang pameran di Jerman tersebut, maka diharapkan permintaan terhadap ekspor beras organik akan terus meningkat. Dengan demikian, dapat lebih melambungkan nama Kabupaten Tasikmalaya khususnya, juga ikut mengharumkan nama Indonesia di kancah perdagangan produk ramah lingkungan di dunia,” ujarnya.
Henry Nugroho mengatakan, saat ini ekspor ke Malaysia masih menunggu kapal dan barangnya sudah terkumpul di gudang sebanyak 18 ton, dengan kemasan yang dibikin sendiri dalam ukuran masing-masing 2 kg.
Sedangkan ekspor lain yang saat ini masih berada dalam daftar tunggu adalah ekspor ke Singapura. Sebab, negara tersebut meminta ekspor dengan kemasan plastik sesuai desain dan permintaannya.
”Namun, kami menetapkan juga desain dari kami dengan tertera label Kabupaten Tasikmalaya, sertifikasi dari IMO Swiss, dan sejumlah hal lain yang merupakan hak produk kami,” tegas Henry.
Dengan cukup tingginya permintaan ekspor ke sejumlah Negara, menurut Ketua Gapoktan Simpatik Uu Saeful Bahri, tentu saja membuat para petani padi SRI Kabupaten Tasikmalaya kesulitan melakukan pemilihan berasnya yang hingga saat ini masih dilakukan secara manual.
“Jika harus membeli color sortir, harganya sangat mahal mencapai Rp. 750 juta. Dengan cara manual, maka dalam sehari warga yang dipekerjakan memilah beras hanya mampu menghasilkan 5 kg,” tuturnya.(*)
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: http://www.kabarindonesia.com
|
|
|
|
|