|
|
|
|
KabarIndonesia - Anthony Bachtiar memang dikenal dengan rancangannya yang mengeksplorasi kain-kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun ikat. Bahkan ia sering sekali merancang batik sebagai gaun pesta. Ini adalah kreativitas di luar pakem, karena batik sebelumnya hanya dimanfatkan sebatas kain untuk selengkapnya....
|
|
|

KESEHATAN
Mengatasi Muntah pada Buah Hati Tercinta Anda
Oleh : Dr. Dito Anurogo | 23-Des-2008, 01:40:20 WIB
|
Artikel ini akan mengulas tentang "Tips Praktis Mengatasi Muntah pada Buah Hati Tercinta Anda".
Sinonim Secara umum, muntah bersinonim dengan vomit, vomiting, vomitus, dan emesis. Perlu diketahui, yang dimaksudkan dengan "muntah pada buah hati tercinta Anda" di dalam artikel ini terutama adalah muntah pada bayi (Anda).
Definisi Muntah adalah pengeluaran yang cepat dari isi lambung melalui mulut.
Di dalam bahasa Inggris, vomit (sebagai verb dan noun dapat didefinisikan sebagai: 1. Vomitus is partly digested food which has been brought up into the mouth from the stomach. 2. Vomit is eject the contents of the stomach through the mouth. 3. Vomiting or emesis is being sick or bringing up vomit into the mouth 4. Vomit is the matter ejected in vomiting. 5. Vomit is a medicine that induces nausea and vomiting. 6. Vomit is the reflex act of ejecting the contents of the stomach through the mouth.
Penyebab (Etiologi) Penyebab utama muntah pada dua bulan pertama kehidupan adalah stenosis pilorus hipertrofi.
Manifestasi Klinis 1. Bila muntahnya menyemprot (proyektil), biasanya disebabkan oleh stenosis pilorus hipertrofi. Gejalanya: bayi selalu lapar, ingin minum terus, namun segera muntah setelah minum.
2. Muntah pada malam hari, ini khas pada kasus hernia hiatal. Gejala khas lainnya adalah bila posisi bayi berubah, maka frekuensi dan berat-ringannya muntah juga ikut berubah.
3. Bila disertai nyeri/kesakitan, dan menangis terus, maka dicurigai menderita esofagitis.
4. Jika tanpa gejala (asimtomatis), dapat dipikirkan kemungkinan defek kongenital yang menyebabkan obstruksi (gangguan) lambung atau usus halus proksimal, misalnya: a. Antral web gaster b. Atresia usus kecil c. Pankreas anulare d. Malrotasi
Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium Yang perlu diperiksa (konsultasikan kepada dokter Anda): a. Darah perifer lengkap. b. Urinalisis (protein, darah, bilirubin, leukosit, biakan urin) c. Elektrolit darah (Na, K, Ca, Mg, Cl, P). d. Kadar ureum dan kreatinin darah. e. Analisis gas darah dan asam basa. f. Pemeriksaan fungsi hati. g. Kadar gula darah. 2. Ultrasonografi abdomen (USG perut), untuk melihat target sign atau donut sign pada kasus stenosis pilorik hipertrofik, intususepsi ("usus makan usus"), untuk menilai hati, saluran empedu, ginjal, dan kandung kemih. 3. Foto polos abdomen, untuk menilai distribusi udara di dalam usus, untuk melihat gambaran air fluid level. 4. Endoskopi (gastroduodenoskopi), bila dicurigai esofagitis.
Penatalaksanaan 1. Menjaga/mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit. 2. Diberi obat muntah (sesuai petunjuk dokter), misal: a. Domperidon (0,2 - 0,4 mg/kg berat badan tiap 4-8 jam). b. Metoklopramid. c. Cisapride. 3. Bila terdapat esofagitis, berikanlah antagonis H2, misalnya: ranitidin (2-3 mg/kg berat badan/kali, 2 x sehari).
Kapan bayi Anda perlu dikonsultasikan ke dokter spesialis? Bayi Anda perlu segera dikonsultasikan ke dokter spesialis bedah anak atau ahli gastrohepatologi anak bila:
1. Muntah didahului oleh nyeri perut. 2. Muntah berwarna hijau. 3. Muntah disertai buang air besar berlendir dan atau berdarah. 4. Perut kembung (distensi abdomen). 5. Muntah disertai rewel dan menolak makan/minum. 6. Muntah diserti gangguan pertumbuhan. 7. Muntah tidak sembuh setelah diobati selama 2 minggu.
Untuk no.1-4 di atas perlu segera dikonsultasikan ke dokter spesialis bedah anak, karena diduga terjadi obtruksi usus. Untuk no.5-6 di atas perlu segera dikonsultasikan ke ahli gastrohepatologi anak untuk penanganan lebih lanjut.
Pencegahan 1. Diberi minum/makan, sedikit saja namun sering. 2. Terkadang bayi perlu dipuasakan selama maksimum 2 jam.
Tahukah Anda? * Muntah pada bayi dapat normal; terjadi setelah minum dan makan. Dengan semakin bertambahnya usia, muntah ini otomatis akan berkurang.
* Muntah perlu dibedakan dengan regurgitasi. Pada regurgitasi, pengeluaran isi lambung terjadi secara spontan, tanpa usaha pengeluaran.
* Antiemetik oral (obat antimuntah yang diberikan melalui mulut) jarang bermanfaat pada penanganan muntah, yang terpenting adalah mencari penyebab muntah.
* Tiga fase muntah adalah nausea, retching, dan emesis.
Referensi Utama Pusponegoro HD, et.al. (Ed.). Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Badan Penerbit IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Jakarta. 2005:64-68.
Sumber Gambar http://clodi.blogspot.com/2007/07/theeting.html
Tentang Penulis
Dito Anurogo
- An active and extraordinary student in School of Medicine, Sultan Agung Islamic University (UNISSULA), Semarang, Central Java, Indonesia. - A member of International Federation of Medical Students' Associations (IFMSA). - A member of Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA). - A member of Forum Lingkar Pena (FLP) Semarang, Indonesia.
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: http://www.kabarindonesia.com
|
|
|
|
|