|
|
|
|
KabarIndonesia - Jakarta, Presiden Joko Widodo pada hari ini, Rabu, 13 Januari 2021, di Istana Merdeka, Jakarta, menjadi orang pertama yang menerima vaksin dalam program vaksinasi massal secara gratis di Indonesia. Vaksinasi tersebut menjadi titik awal pelaksanaan vaksinasi nasional di selengkapnya....
|
|
|
LINGKUNGAN HIDUP
Pelepasan Harimau ke Hutan Ulu Masen
Oleh : Muhammad Nizar | 22-Des-2008, 20:33:24 WIB
|
Kabarindonesia - Aceh, Seekor harimau betina umur 1,5 tahun dilepas liarkan kembali di Hutan Blang Raweu, kecamatan Manee kabupaten Pidie. Termasuk dalam kawasan Ulu Masen. Harimau liar ini merupakan harimau yang ditangkap masyarakat beberapa waktu lalu di Jantho.
Pelepasan dilakukan oleh BKSDA Aceh bekerja sama dengan BPKEL, FFI Aceh, YLI dan beberapa lembaga peduli satwa lainnya. Pelepas liaran dilakukan Minggu, 21 Desember, pagi sekitar pukul 08.00. Harimau yang berada dalam kandang, diangkut memakai helikopter milik angkatan udara. Kemudian diterbangkan dari Lanud Blang Bintang menuju titik pelepasan. Ikut dalam helicopter kepala BKSDA Aceh, Andi Basrul dan Wahdi dari FFI. Di badan harimau tersebut di pasang alat GPS colar untuk memantau keberadaannya nanti dan mengantisipasi konflik dengan manusia. Dalam sehari alat GPS akan mengirimkan 12 kali laporan kepada tim monitoring BKSDA. Jarak titik pelepasan harimau di hutan dengan kampung terdekat cukup jauh, sekitar 20 km, artinya aman bagi manusia. Kepala BKSDA Aceh, Andi Basrul, ditemani oleh Mike Grifith dari BPKEL Aceh, mengatakan pelepasan ini telah melalui musyawarah dengan pemerintahan Aceh. ”Gubernur Irwandi mengetahui kegiatan ini dan menyetujuinya. Sedangkan pemerintah Kabupaten Pidie telah membuat surat persetujuan dilepaskan di daerahnya,” kata pria Makasar ini. Harimau betina ini sebelum dilepaskan telah melewati berbagai perawatan kesehatan. Pemeriksaan darah secara lengkap, pengukuran denyut jantung, dan penghitungan nafas. ”Jadi kami memastikan kondisi harimau dalam keadaan sehat sebelum dilepaskan,” kata Mike Griffith. Andi Basrul menceritakan proses pelepasan harimau dalam hutan. ”Helikopter mendarat di helipad yang sebelumnya telah disiapkan oleh tim perintis. Kemudian kandang harimau diletakkan jauh dari helikopter, dalam jarak aman. Pada pintu kandang disambung dengan tali, yang dapat ditarik dari jarak jauh. Saya menarik tali, pintu kandang terbuka, kemudian harimau perlahan-lahan keluar dari kandang dan lari menghilang di kerimbunan hutan,” Andi menjelaskan. Mike Griffith menyampaikan populasi harimau di Aceh sudah sangat sedikit, berkisar antara 200-300 ekor saja.
Pelepasan harimau di tempat yang jauh dari penduduk untuk menghindari konflik antara satwa dan manusia. ”Harimau sudah banyak ditembak, lama-lama bisa habis. Padahal sangat penting menjaga kelestarian harimau untuk menjaga ekosistem lingkungan,” ujarnya.
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com
|
|
|
|
|