|
|
|
|
KabarIndonesia - Jakarta, Melansir berita KOMPAS.com, bahwa hingga Kamis (25/3/2021),jumlah Pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bertambah 4.656 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 1.317.199 orang.
Data tersebut disampaikan Satuan Tugas selengkapnya....
|
|
|
ROHANI
KONGKOUW SEJENAK DENGAN ALLAH
Oleh : Danny Melani Butarbutar | 19-Jun-2020, 11:10:16 WIB
|
KabarIndonesia - Tulisan ini terinspirasi sahabat dan sohib baik saya. Menurut beliau berdoa itu bukan hanya sekedar ORDER PESANAN saja seperti ke GOFOOD melainkan berkomunikasi dgn Allah.
Namun kalau boleh, jujur saya belum pernah dan juga belum tahu bagaimana caranya agar bisa KONGKOUW secara langsung dengan Tuhan. Mungkin karena level IQ saya tidak pernah melebihi dari SIT (JONGKOK).
Jangankan untuk bisa kongkouw dengan Tuhan yang tidak kelihatan, dengan istri yang jelas-jelas nampak di depan mata saja sudah sulit.
Tidak bisa dipungkiri, saya selalu berdoa dengan cara DOA BAKU/standard yang sama ialah “Doa Bapak Kami” yang mengalir keluar dari mulut seperti juga sedang bernyanyi. Bahkan kata-kata doa tersebut pun hanya sekedar numpang lewat di jidat saja tanpa dihayati.
Saya berdoa “Bapak Kami” itu seperti juga TUGAS WAJIB yang ssya panjatkan 3 x sehari, Seperti juga bayar cicilan utang begitu, karena kalau tidak berdoa rasanya ada sesuatu yang kurang, walaupun isi teks doanya yah itu-itu saja; kagak pernah keluar dari pakem. Maklum selain dari itu kagak tahu lagi apa yang hrs diomongin kpd Tuhan! Doa itu sama seperti juga KOMUNIKASI SATU ARAH yang sering dilakukan oleh istri kalau sedang ngambek.
Apakah Anda tahu bahwa nanti di Sorga itu tidak akan ada DOA lagi, karena Anda akan bisa bicara secara langsung “MAN TO MAN” dengan Allah, apalagi "Face to face".
Sorry,bseharusnya MAN TO GOD. Walaupun saya tahu bahwa apa yang ditulis ini mungkin Durhaka; namun saya berusaha untuk KONGKOW dengan TUHAN secara IMAJINER.
Dan hal-hal inilah pula yang akan saya tanyakan kepada-Nya apabila nanti saya bertemu dengan DIA secara langsung alias MAN to GOD, bukannya melalui Zoom lho
Saya: Met Pagi GOD – ini saya Manusia
God: Met malam Bro (maklum ada perbedaan waktu antar Surga dan dunia)
S: Apa kabar GOD? (Pertanyaan Basa-Basi saja, sebab sebagai GOD itu sudah pasti selalu BAIK ALL THE TIME)
S: Apakah di Surga juga ada Pandemi Corona?
G: Jelas tidak, sebab di Surga ini bukan hanya sekedar Klinso Klin melainkan SURGAWI KLIN n Really Clean. Lagian, apa kata Dunia kalau para bidadari disini pakai Masker semua, malu atuh?
U: Mo lapor GOD, kemarin si Akong meninggal dunia, mohon bantuannya agar arwah si Akong bisa diterima di sisi GOD
G: Di sisi-KU sudah FULLY BOOK bahkan OVERLOADED tuh, maklum setiap orang mati entah kenapa, selalu saja ingin berada di sisi KU, emangnya Surga ini hanya seluas daon kelor.
S: Kalau saya nanti mati, pasti saya tidak keberatan ditempatkan di sisi bidadari yg paling cantik, karena says tidak mau merepotkan MU.
S: Kenapa saya tidak pernah bisa kongkouw secara langsung dengan GOD seperti para Nabi dahulu, jadi kita bisa berkomunikasi secara DUA ARAH githu?
G: Masalahnya kalau kamu ngoceh (berdoa) itu tidak pernah ada titiknya. Kamu tidak pernah memberikan kesempatan kepada KU untuk berbicara sejenak. Bahkan begitu kata AMIN diucapkan langsung ngaleos kabur dari tempat tanpa ada waktu maupun keinginan lagi untuk mendengarkan Aku alias NO TIME FOR GOD, Jadi bukannya AKU yang tidak mau bicara padamu, melainkan kamu yang TIDAK MAU dengarkan SUARA-KU
G: Apabila kamu benar-benar ingin mendengar SUARA-KU. Cobalah HENING sejenak, sebab di dalam keheningan itulah kamu akan merasa kehadiran-KU dan di dalam keheningan inilah pula kamu akan bisa mendengar suara-KU. Usahakanlah duduk dalam suasana hening sejenak, walaupun doa sudah diakhiri dgn kata Amin sekalipun.
S: Terima kasih GOD atas jawaban maupun waktu yang telah KAU berikan padaku. Amin.
Bunda Teresa dari Kalkuta pernah mengatakan, “Tuhan berbicara melalui keheningan hati.”
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, segala sesuatu dituntut untuk berjalan cepat dan seketika. Dunia bisa menjadi sangat berisik, tanpa waktu untuk berhenti dan menunggu.
Bahkan keheningan menjadi sesuatu yang sulit sekali bisa ditemukan. Padahal, Tuhan seringkali ingin berbicara atau menyatakan sesuatu di dalam keheningan.
Oleh sebab itulah saya akhiri tulisan ini dengan doa: “Tuhan, berbicaralah kepadaku dengan cara yang aku banget, buatlah aku mengetahui bahwa Engkaulah yang sedang berbicara kepadaku. Amin”
Mang Ucup akhiri tulisan ini dgn permohonan maaf apabila ada kata-kata ysng kurang berkenan sehingga membuat Duduluran menjadi tersinggung karenanya.(MU)
|
|
|
|
|